blok

Jumat, 06 Januari 2012

jenis oli


Well… banyak cerita tentang oli…!!! Apakah brand ini bagus.. atau oli itu kurang bagus… etc…!!! jadi memang perlu dibahas tersendiri dalam suatu artikel …dan berbicara mengenai oli..!!! Oli berfungsi sebagai pelumas (lubricants). So.. sebagai pelumas nggak bakalan terjadi contact antara satu metal dengan metal lain…!!! Karena ada lapisan tipis (thin) yang melapisi metal. Pada motor 4 tak, oli mesin itu sebelum dipompa akan melewati filter oli dulu… yah intinya menyaring laagh kotoran-kotoran…!!! Selanjutnya oli dengan tekanan yang lumayan tinggi masuk ke main bearing di crankshaft. Disamping itu oli juga melumasi bagian piston dan cylinder wall.. dan berfungsi juga mendinginkan mesin. Oli juga perlu didinginkan.. makanya ada beberapa teknik… ada air cooled, oil cooled, atau liquid cooled…!!!! Berbeda dengan 4 stroke, pada engine 2 stroke terdapat 2 oli yaitu oli samping (mixer oil) dan oli transmisi (gear-box oil). Oli samping berfungsi sebagai total-loss lubrications, yaitu ikut dalam pembakaran dengan mengeluarkan carbon deposits, serta mengurangi gas emisi….!!!









































Teruz kira-kira apa sih manfaatnya oli yang mutunya bagus…??? Manfaatnya antara lain melindungi mesin dari sbb :
  • panas (heat), terutama yang disebabkan oleh proses pembakaran yang terjadi di combustion chamber. Terlebih-lebih engine yang mempunyai compression ratio tinggi…!!!
  • Melindungi gesekan antara piston dan cylinder wall, sewaktu terjadi pembakarandisertai dengan temperatur yang sangat tinggi..!!
  • Menjaga kebersihan (cleanliness) mesin.
Jenis-jenis oli motor secara umum dibedakan atas 3 jenis yaitu :
  • Mineral Oil, yaitu oli motor yang dihasilkan dari pengolahan minyak bumi / alam.
  • Semi synthetic oil (synthetic blends) yaitu oli campuran antara mineral oil dan tidak lebih dari 30% synthetic oil.
  • Fully synthetic oil, yaitu suatu jenis oli buatan (dikembangkan oleh Insinyur Jerman pada tahun 1940-an), dimana oli ini sanggup melindungi mesin pada suhu yang extrem baik dingin ataupun panaz…!!! Proses pembuatannya sendiri menggunakan Fischer-Tropsch Process, yaitu melakukan katalisasi reaksi kimia, dimana merubah dari carbon monoksida dan hydrogen menjadi liquid hydrocarbons.
Dari ketiga jenis oli tersebut mana sih yang paling bagus…??? Yah jelas lah.. fully synthetic (baru semi-synthetic dan terakhir mineral-oil). Karena Pada suhu yang ekstrem, oli jenis ini masih mempunyai viscositas index yang bagus.. dibandingkan jenis oli lainnya…!! Teruz jeleknya apa…?? Yah harganya aza yang mahal… jelas ada rupa ada harga..!!!


Saat ini oli yang dijual kebanyakan adalah multi-grade dibandingkan yang single grade. API (American Petroleum Industry) untuk multi-grade ada notasi w, misalnya 10w-30. w disini dalam artian winter. Jadi jika 10w, dalam artian oli tersebut dapat dipompa sebagaimana SAE 10 (SAE = Society of Automotive Engineers). 5w akan lebih mudah dipompa dibandingkan 10w pada temperatur yang lebih rendah. Angka kedua dalam hal ini 30 merupakan viscositas pada 100 derajat celcius dipadanankan dengan single grade SAE 30….!!!


Nah kalau di Amrik ada SAE, maka di Jepang ada JASO (Japan Automotive Standard Organization). Nah untuk untuk motor 4 stroke kudu memenuhi stnadard JASO-MA. Sedangkan untuk 2 stroke engine, kudu memenuhi standard JASO-FC.


Tips terakhir adalah… jika milih oil sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan… dalam konteks jaga multi-grade nya… !!! Pergunakan lah oli yang bagus… tapi ukur juga kantong elo… jangan sampe jeboll…!!! Yah pengalaman gue sendiri seh… gue pake oli synthetics.. tarohlah harganya 120 rebu… dan bisa tahan sampai 4 bulan (tarohlah 4000 km)…!!! Yah jika 4 bulan tuh 120 hari… berarti kira-kira setiap hari tambah extra cost Rp. 1000. Apalah artinya Rp. 1000 dibandingkan dengan daya tahan mesin… sehingga nggak cepat jebol… belum lagi jika olinya enteng… relatif lebih hemat / irit bahan bakar… karena kerjanya mesin nggak berat.. so… menurut gue mah.. cincaaai laaagh…!!! 


Oli Motor 4 stroke :
  • AGIP Racing 4T 10w-60, Oli motor fully synthetic. Mempunyai viscositas index sebesar 177, Viscosity pada 100 derajat Celcius sebesar 23.5 mm2 / s.
  • AGIP Racing 4T 5W-40, oli motor fully synthetic. Mempunyai viscosity index sebesar 158, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 14.7 mm2/s.
  • AGIP Racing 4T 20W-50, oli motor fully synthetic. Mempunyai viscosity index sebesar 149, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 20.4 mm2/s.
  • AGIP SUPER 4T 15W-50, oli motor mineral. Mempunyai viscosity index sebesar 148, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 17.7 mm2/s.
  • AGIP SUPER 4T 20W-50, oli motor mineral. Mempunyai viscosity index sebesar 112, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 20 mm2/s.
  • Elf 4T Sport Campione 10w-60, oli sintetis. Mempunyai viscosity index sebesar 169, dan viscosity index pada 100 derajat celcius sebesar 22.4mm2/s.
  • Pertamina Enduro 4T 20W-50, oli mineral. Mempunyai viscosity index sebesar 123, dan viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 18.74
  • Pertamina Enduro 4T Racing, 10W-40, oli semi sintetis. Mempunyai viscosity index sebesar 153, dan viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 10.66
  • Mobil 1 Racing 4T 10W-40, oli sintetis. Mempunyai viscosity index sebesar 164, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 13.8
  • Mobil 1 V-Twin 20W-50, oli sintetis. Mempunyai viscosity index sebesar 150, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 17.7
  • Mobil Extra 4T 10W-40, oli semi-sintetis, viscosity index sebesar 157, viscosity pada 100 derajat sebesar 14.4, sedangkan viscosity pada 40 derajat 98.
  • Motul 5100 Ester 4T 10W-40, oli motor semi-synthetis, viscosity index 154, viscosity pada 100 derajat sebesar 13.9, sedangkan pada 40 derajat 91.8.
  • Motul 5100 Ester 4T 15W-50, oli motor semi-synthetis.
  • Repsol Moto Racing 4T 1ow-40, oli motor fully syntetic, viscosity index sebesar 160, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 14.9, sedangkan viscosity index pada 40 derajat celcius sebesar 96.
  • Repsol Moto Racing 4T 1ow-50, oli motor fully syntetic, viscosity index sebesar 164, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 17.4, sedangkan viscosity index pada 40 derajat celcius sebesar 113.
  • Shell Advance Ultra 4 10W-40, ini oli full syntetic, viscosity index sebesar 186, viscosity pada 100 derajat celcius sebesar 14.3, sedangkan viscosity pada 40 derajat sebesar 98.6
  • Shell Advance VSX4 15W-50, ini oli semi-syntetic, viscosity index sebesar 155, viscosity pada 100 derajat sebesar 19.2, sedangkan viscosity pada 40 derajat 140.
  • Shell Advance SX4 15W-50, ini oli mineral, viscosity index sebesar 144. viscositypada 100 derajat celcius sebesar 19.9, sedangkan viscosity pada 40 derajat sebesar 161.
  • Shell Advance S4 20W-50, ini oli juga mineral, viscosity index sebesar 132, viscosity pada 100 derajat sebesar 20.5, sedangkan viscosity pada 40 derajat 181.



daftar - ikut surveinya - dapat uang....($)


 klik link ini:


http://Survey-Faq.com/?ref=2547736










Rabu, 14 Desember 2011

Shogun SP maen stroke up.

Shogun SP maen stroke up.

Ahon alias Herman Lo awalnya menaikkan stroke atau langkah piston 8 mm pada Shogun 125 milik Andre dari Bogor, Jawa Barat. Namun justru tenaga yang keluar malah loyo. Akhirnya coba dikurangi dan stroke hanya naik 6 mm. Hasilnya malah lebih kencang.

“Langkah piston awalnya hanya 55,2 mm jadi 61,2 mm,” terang mekanik andalan pabrikan Suzuki itu. Mekanik yang jago kilik kem itu padukan dengan piston Honda Tiger oversize 100, bore jadi bengkak 64 mm.

Komposisi itu terbukti justru lebih pas, meskipun masih overbore. “Sebenarnya, sudah dicoba dengan menaikkan stroke 8 mm. Ketemunya jadi 63,2 mm. Kan harusnya mendekati square. Tapi malah kurang bagus,” papar mekanik yang ngebengkel di Jl. Kartini Raya, No. 18, Depok.

Bermodal kapasitas mesin pada kisaran 200 cc, plus ubahan kem berdurasi 280 derajat yang menggerakan klep in 31 mm dan klep ex 27 mm, raungan rpm memang cepat dikail. Lebih terbukti lagi, motor ini memang sudah diadu berkali-kali.

“Bahkan sudah 20 kali berturut-turut diadu kebut di trek lurus aje. Hasilnya enggak pernah kalah,” ujar Andre, yang kuliah di Bandung dan gemar meramaikan bali alais balap liar.

REXTOR DI 14.500 RPM

“Puncak tenaga di 11.000 rpm yang dilayani pengapian 41 derajat mengandalkan Rextor Programmable. Mulai pada 11.500 pengapian mulai mundur pada 38 derajat,” tambah mekanik yang ngebul terus.

Tapi biar mesin aman, Ahon bikin limiter cut off pada CDI di 14.500 rpm. “Lebih dari itu takutnya bikin motor jebol. Lagian sudah nggak ketemu puncak tenaganya. Mending dibatasi saja,” lanjut mekanik asli Kalimantan Barat itu.

EFEKTIF DI 800 METER

Ahon mengklaim korekannya ini lebih efektif di karapan 800 meteran. “Kalau 600 meter belum ketemu tenaga puncaknya,” alasannya. Itu sebabnya, hanya ubah rasio di gigi I = 13/30, dengan final gear 15/28. “Gigi 2,3,4 standar. Kalau diubah, mungkin akan beda lagi untuk jarak idealnya,” papar mekanik berambut lurus ini.

PERBESAR PIN SETANG PISTON

Setang piston masih pakai standar Shogun. Namun timbul kendala ketika pasang piston Tiger. Lubang pin piston di setang piston Shogun hanya 14 mm, sedang pin piston Tiger 15 mm. Otomatis piston tidak bisa dipasang.

Mengatasinya, “Cukup gedein lubang di setang piston. Asalnya 14 mm jadi 15 mm,” terang mekanik yang kerap mengandalkan motor Suzuki meski untuk balap liar yang aturannya suka-suka.

DATA MODIFIKASI

Knalpot : Elmer
Kompresi : 14 : 1
Per klep : Jepang Product

http://rsscomunity.blogspot.com/2009/12/korekan-mio-dan-shogun-sp.html

Korek drag Shogun SP

Korek drag Shogun SP

I.Part Shogun FL 125 Jadi Kuncian.

Tertarik buat main adu kebut di 500 meter? Coba dulu temui Suzuki Shogun SP125 milik Diaz, racikan Herman Pieters yang dijuluki ‘Lanjutkan'. Kiprah motor yang punya warna biru, macam warna dominan Partai Demokrat pimpinan SBY yang jadi pemenang Pemilu Presiden 2009 ini, belum terkalahkan di trek setengah kilometer. Apa rahasia racikannya? Lanjutkan!

"Rahasia apa? Wah, gak pake rahasia segala tuh. Kita buka-bukaan aja yuk," tantang Herman yang juga pemilik workshop Man's Speed di Jl. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Jakarta Timur. Untuk bermain di trek itu, Herman menaruh kuncian di part dari Suzuki Shogun 125 terbaru alias Shogun FL. Ada beberapa part yang diandalkan untuk jadi kuncian. Yaitu, noken-as dan bandul kruk-as.

Biar makin lengkap, bahas mulai dari bagian mesin atas dulu yak! Agar noken-as mantap memutar klep gambot ukuran 33 mm/ 28,5 mm merek INT, durasi kem dibikin jadi 278º untuk klep isap. Sedang klep buang alias ex, dibikin jadi 279º. Nah, lagi-lagi, yang dipakai noken-as alias kem milik Shogun FL. Kenapa begitu, "Karena kem Shogun FL punya lift yang lebih tinggi dari Shogun SP. Shogun FL liftnya 2,2 mm lebih tinggi ketimbang SP," bilang pria 26 tahun ini.

Dengan begitu jarak main klep bisa lebih jauh membuka dong. Semburan yang masuk ke ruang bakar Kuncianpun jadi lebih mantap. Makin oke lagi, naik-turun batang klep juga diatur kekerasannya oleh per klep buatan Ahon merek SMS.

Katanya, per ini lebih oke dari per klep Jepang yang biasa dipakai buat road race. "Mungkin soal kekerasan per enggak jauh beda. Tapi enaknya karena per ini juga lebih tinggi 2,5 mm. Jadi enggak perlu ganjal pakai ring lagi," timpal ayah dua putri ini.

Itu bagian mesin atas! Lanjut ke bagian blok silinder dan kruk-as. Biar power makin besar, langkah bore up dilakukan. Kini, blok Shogun dijejali piston 65,5 mm milik Honda Tiger oversize 200.

Belum cukup sampai situ, langkah stroke up juga dilakukan. Pakai pen stroke 5 mm merek Kawahara, setang seher tetap pakai milik Shogun SP. Kini, stroke bertambah 10 mm naik-turun. So, kapasitas silinder sekarang jadi bengkak ke 219,5 cc.

Oh ya! Ketika naik stroke, bandul kruk-as diganti pakai milik Shogun FL. "Itu karena bandul ini lebih ringan meski tebalnya hampir sama dengan Shogun FL," bilang Herman.

Dengan pakai bandul milik FL, kini putaran kruk-as jadi lebih ringan. Pastinya, power dan torsi mudah diraih. Tapi karena ringan, makanya permainan dibatasi di 500 meter aja. Itupun sudah pakai gir 16/ 30 mata lho.

PERNAH JAJAL DRAG 201

Asal tahu aja, Suzuki Shogun 125 milik Diaz ini pernah juga buat coba turun di arena kebut lurus resmi 201 meter di Sirkuit Sentul. Tapi sayang, akibat liarnya power yang dihasilkan 'Lanjutkan', sang joki kurang mampu meredam liarnya entakan. "Dari gigi satu hingga gigi tiga, motor ogah dikendalikan. Hampir-hampir, nabrak lampu start," bilang Herman yang senang naik Suzuki Skywave 125 ini.

Bisa liar githu, lantaran Herman mengadopsi rasio rapat alias close ratio yang diset untuk Shogun FL. Part itu dibawanya langsung dari Thailand ketika doi berkunjung ke Negeri Gajah Putih beberapa waktu lalu. Oh ya! Dengan liar dan kurang terkendalinya handling saat tes di 201 meter, catatan waktu yang dihasilkan sabet 8,4 detik. "Akhirnya cuma sanggup juara kedua, tuh," aku Herman lagi.

DATA MODIFIKASI

Ban : HUT 60/90-17
CDI : Rextor (Pro-Drag)
Pelek : Ride IT 1,20 X 17
Spuyer : 122/65

sumber : http://rsscomunity.blogspot.com/2009/12/korek-drag-shogun-sp.html

Rabu, 02 November 2011

Baksos antar club motor medan & Buka Puasa Bareng Anak Yatim Piatu

Salam brotherhood.......


Club dan komunitas pengendara sepeda motor merupakan suatu wadah bagi pengendara sepeda motor tersebut yang memiliki latar belakang dan tujuan masing-masing yang berbeda - beda.


Atas dasar persaudaraan dan keprihatinan yang terjadi di lingkungan masyarakat kami gabungan dari beberapa club dan komunitas motor yang berada di daerah medan dan sekitarnya mengadakan kegiatan kecil  yang bertujuan untuk memupuk rasa persaudaraan terhadap club dan komunitas juga terhadap masyarakat sekitar yang membutuhkan..
serius mengikuti acara

wajah senang yang terpancar dari anak yatim piatu


berkumpul menjadi satu tanpa memandan perbedaan 


penyerahan dari perwakilan BMBC & OVMC Medan


jelang berbuka puasa.....


selamat berbuka....hemmm


upsh......lady's biker nya..prikitiw..:ngakak


upsh...ad komandan.


saling bekerja sama


Add caption


satu satu ya.....


shogun sp community medan






sepp..mantaf 


ad tim dari garuk tanah spcom tuh..wuzzzz


ok ok...
bravo....

Entri Populer